NUR LAYLA MASHABI (28) sedang menikmati kebahagiannya sebagai pengajar di Pondok Pesantren Gontor Putri, Mantingan, Ngawi. Dia dicintai atas kecerdasan, kemurahan hati dan energi positif yang disebarkannya. Layla menjadi idola. Apalagi Layla dipastikan diundang menjadi dosen tamu di Azerbaijan.
Disamping itu di sana ada yang membutuhkan kehadiran Layla, yaitu sepupunya yang bernama ILHAM ISMAIL (31), dia bekerja menjadi staf Kedutaan Indonesia di Azerbaijan. Dalam waktu dekat akan menikah dengan gadis Azerbaijan dan meminta Layla menjadi wali saat melamar.
Sementara Layla sendiri sedang menghadapi kenyataan buruk,. AHMADI RUSLAN (62) Ayah tirinya menjodohkan Layla dengan IBNU SALAM (30), yang baru saja kembali dari Amerika, dia pewaris tunggal WISNU SALAM (60) pengusaha terkenal dari Surabaya yang juga tokoh politik senior. FATMI (60) ibu Layla sangat paham, almarhum suaminya adalah sahabat baik Wisnu Salam. Dan sepeninggal Ayah Layla, Wisnu Salam lah yang banyak membantu keluarga Layla, Hutang budi ini harus dibayar dengan perjodohan.
Selain itu Ibnu Salam dicalonkan sebagai Bupati yang diproyeksikan jadi Gubernur, membutuhkan pendamping wanita muslimah yang cerdas, dan Layla adalah pilihan yang ideal.
Ilham menyambut gembira dan lega kehadiran Layla di Azerbaijan. Dia memperkenalkan Layla dengan SABINA KERIMLI (26) seorang janda cantik yang suaminya meninggal tiga tahun lalu karena kecelakaan dan meninggalkan seorang anak laki-laki ALI (6).
Layla mengajar di Kampus ADU, dia bertemu dengan SAMIR ASADZADA (32), seorang Sarjana Sejarah yang sedang mengambil S2 Kajian Indonesia.
Samir ternyata sahabat Ilham, pertemuan demi pertemuan pun tak terhindarkan. Bahkan Samir tak ragu mengajak Layla ke rumahnya, Samir tinggal bersama Ibu dan adiknya yang cantik NARMINA (17). Dan saat ini Samir tengah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi Narmina dari mantan pacarnya yang posesif, RASHAD MANSUROV.
Bersama Samir Layla merasa nyaman, Inikan yang namanya Cinta?
Di saat acara lamaran Ilham dan Sabina, pernyataan cinta Samir ke Layla terucap, Layla tergetar mendengarnya, sebenarnya hati Layla merasakan hal yang sama, tapi kenyataannya dia tak bisa menerima cinta Samir, karena sudah menerima perjodohannya dengan Ibunu.
Layla pun akhirnya terus menghindar dari Samir. Sampai tugas mengajar Layla di Azerbaijan selesai, Layla tidak memberi kesempatan Samir untuk bertemu. Bak cerita Layla Majnun, Samir pun tak kuasa menerima kenyataan, kemudian dia hidup menyendiri.
Sampai suatu ketika, Samir mendapat kesempatan ke Indonesia. Namun itu bukan waktu yang tepat, karena dua hari lagi adalah hari pernikahan Layla dan Ibnu.
Fatmi, mengatur pertemuan Layla dengan Samir, dan akhirnya Samir dan Layla bisa bertemu. Setelah melepas rindu, merekapun ingin pergi. Rencana itu diketahui Ahmadi, yang lalu memberitahukan ke Ibnu. Bersama Anak buahnya, Ibnu yang merasa harga dirinya tercabik, lalu menganiaya Samir. Layla berusaha membatu Samir, namun Ibnu diam-diam memerintahkan ke anakbuahnya untuk mengikat Layla dan Samir, dan dengan batu pemberat mereka lalu ditenggelamkan ke sungai.
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.