Setelah perkosaan, Astrid sangat menderita terutama karena anaknya Kikan dibawa pemerkosanya dan telah satu tahun tidak ada kabarnya, dia semakin tidak berkonsentrasi dalam pekerjaannya sebagai juru rawat. Dewi temannya merasakan bahwa Astrid mengalami gangguan jiwa, bahwa Astrid melihat Kikan. Dunia alam sadar adalah dunia yang menakutkan bagi Astrid karena disana ia selalu teringat akan traumanya diperkosa dan penculikan Kikan anaknya.
“Kikan” tidak hanya menunjukkan diri pada Astrid, dia mempunyai rencana, membalas dendam kematiannya dan menghukum para pemerkosa ibunya satu per satu. Kikan menampakkan dirinya pada Astrid, seolah memberitahukan bahwa dia sudah membunuh salah satu pemerkosa ibunya. Astrid berusaha meyakinkan dirinya bahwa Kikan masih hidup, dia membersihkan kembali kamar Kikan. Astrid terus menyatakan penglihatannya kepada Dewi, tetapi tentu saja Dewi tidak dapat menerima karena tidak melihatnya.
Kikan kembali membunuh salah satu pemerkosa ibunya dan menghubungi ibunya lewat telpon. Tentu saja Astrid yang meyakinkan dirinya bahwa anaknya masih hidup, ingin anaknya real. Ketika Kikan bertelpon dengan ibunya, Astrid mengharapkan anaknya untuk bisa dilihat, disentuh, “nyata”. Kikan malah memutuskan hubungan telpon.
Roni salah satu dari kawanan pemerkosa yang justru menolak memerkosa Astrid, semakin ketakutan dan bergantung pada obat penenang. Dia berhubungan dengan seorang Psikolog. Kikan menganggap Roni tidak langsung bertanggung jawab, hanya bersekongkol atau mungkin juga Kikan merasa usahanya membunuh Roni lebih personal sifatnya, karena Ronilah yang menculiknya, dan karena kesalahan Roni dia mati.
Kikan kembali menampakkan diri dalam mimpi Astrid. Untuk pertama kalinya dia memperlihatkan wajahnya yang mengerikan, Astrid ketakutan, Kikan menganggap ibunya sudah tidak sayang lagi.
Astrid yang mencoba menerima kenyataan, menerima dengan senang hati tawaran Dewi yang menitipkan anaknya Adel untuk dijaga sementara Dewi ke Surabaya. Keinginannya untuk berada bersama seorang anak, yang seumur dengan Kikan, terwujud. Kikan memperhatikan ibunya, cemburu dengan adanya Adel. Astrid memakaikan baju tidur Kikan pada Adel seolah Adel adalah Kikan. Kecemburuan Kikan semakin meluap dan ia tumpahkan dengan cara merasuki Adel.
Rupanya sesi dengan psikolognya membuat Roni lebih tenang dan berani menghadapi Astrid. Roni tiba dirumah Astrid, ketika melihat Roni, Astrid bukannya mengamuk dan menuntut balas, malah mempertanyakan dimana Roni sembunyikan Kikan. Roni menuduh Astrid berusaha menyantet para pemerkosanya dengan memakai anaknya, Astrid tersadarkan bahwa Kikan sudah mati dan rohnya-lah yang mencoba menuntut balas dendam ibunya. Ketika Kikan hendak membunuh Roni, Roni pasrah, Kikan menusuk matanya dengan pensil. Akhirnya Roni menerima kesalahannya, dia harus masuk penjara dan memberitahu Astrid tempat jasad Kikan. Roh Kikan pun menjadi Suci dan tetap dapat bertemu Astrid di dunia alam bawah sadar yang damai, seorang Ibu dengan anaknya.
DIRECTOR
Nayato Fio Nuala
CINEMATOGRAPHY
Nayato, Dharma You
MUSIC
Regina Lam
CAST
Marcella Zalianty, Iqbal M Pakula,
Ananda George, David Rere,
Renny Umari, Ninies, Dikdhik
SCREENING FORMAT
SD
RATIO
1:1.85
PRODUCTION YEAR
2003
DURATION
93 minutes
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.