Aksi kejahatan Sumanto membongkar kuburan dan memakan daging manusia (kanibal) membuat geger semua orang. Pihak media pun berlomba-lomba meliput dan mewawancarainya.

Lili Wijaya, seorang wartawati muda, ditugaskan untuk mewawancarai Sumanto. Kendati sebenarnya agak enggan, mau tak mau Lili harus menerima tugas itu. Maka dari kamar sempit di ruang tunggu tahanan, Lili pun mulai menelusuri jejak kehidupan Sumanto.

Ternyata sejak kecil Sumanto memang telah menunjukkan gejala aneh. Dia tidak segan-segan memakan jangkrik temannya. Sifat aneh itu kemudian terus berkembang hingga dia dewasa.

Sifat Sumanto yang lugu membuat dia dengan gampang menerima semua ajaran dari orang-orang -– betapa pun anehnya ajaran itu. Bermula dari petuah gurunya, ditambah dengan celoteh yang didengarnya dari seorang temannya di Lampung saat mereka sedang berpesta daging rusa hasil berburu, Sumanto tanpa sadar meresapi ajaran yang keliru. Dan semua itu mendapat penyalurannya saat dia tanpa sengaja membunuh seorang bagal yang hendak merampas uangnya.

Bermaksud memuliakan mayat si bagal, Sumanto tanpa rasa bersalah sedikit pun memakan mayat itu. Dan inilah langkah awal dari petualangan Sumanto yang penuh horor. Dari mayat yang pertama, di tahun-tahun berikutnya Sumanto pun memakan mayat-mayat yang lain.

Didorong oleh keinginan menghasilkan tulisan yang bagus, Lili juga mewawancarai keluarga Sumanto. Dia ingin tuntas menelusuri kehidupan Sumanto.

Lili tidak tahu tindakannya itu membuat seseorang gelisah. Dia tidak menyadari seseorang tengah mengawasinya. Seseorang yang mengamati langkah-langkahnya dan siap bertindak jika Lili melangkah terlalu jauh dalam mengungkap siapa sebenarnya Sumanto dan orang-orang yang telah membuatnya sesat. Seseorang yang sebenarnya jauh lebih berbahaya dari Sumanto... 

DIRECTOR
Christ Helweldery

CINEMATOGRAPHY
Pieter Keling

MUSIC
Sujiwo Tejo

CAST
Jeremias Nyangoen, Sujiwo Tejo,
Farach Diana, Della Puspita,
Ati Cancer, Anna Tairas

SCREENING FORMAT
SD

RATIO
1:1.85

PRODUCTION YEAR
2004

DURATION
97 minutes