Enam ratus tahun yang lalu, kekuatan gelap hampir menguasai dunia dalam ujud Rah-Tengker, seorang tokoh manusia dengan kekuatan iblis. Untuk melengkapi kekuatannya dia harus mengorbankan dan membunuh seratus wanita dengan ciri-ciri tertentu. Kalau saja tidak digagalkan oleh seorang ksatria Majapahit - Bre Wirabhumi, suami Dewi Manik Maya, maka Dewi Manik Maya adalah korban ke seratus dari Rah Tengker. Alampun ikut campur dengan berpihak kepada Wirabhumi ketika keadaan mengancam. Lahar gunung berapi menghentikan sekaligus menelan ketiga tokoh ini……..
Di zaman kini, ujud Rah Tengker menitis kembali dalam ujud seorang pengusaha sukses dan ambisius. Misinya mengorbankan seratus orang wanita sebagaimana dahulu. Bahkan kini pergerakannya mendapat bentuk sebagai badan usaha papan atas yang sangat berpengaruh, “RAINENDRA UNGGUL PERKASA CORPORATION”.
Satu demi satu korbannya berjatuhan dengan meninggalkan jejak angka Jawa Kuno. Polisi menganggap ini adalah pekerjaan seorang pembunuh berantai. Hal ini bahkan terjadi dibeberapa negara seperti Hongkong, Cina dan Tibet.
Kung, seorang calon bhiksu di Tibet, baru saja kehilangan istrinya, dengan ciri-ciri sebagai korban pembunuhan berantai. Kung bersumpah akan mencari pembunuh istrinya sampai ke ujung dunia. Gurunya, Bhiksu Darmapala, mencoba menghalanginya. Ia beranggapan bahwa Kung adalah titisan dari ksatria Majapahit, Bre Wirabhumi yang tidak boleh mencampuri tugas mulia dengan dendam pribadi. Tetapi, pencarian titisan iblis dan menghentikan tujuannya menguasai dunia jauh lebih penting.
Polisi melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dengan mengundang agen-agen interpol. Kasus aneh ini dilimpahkan kepada salah satu agennya, Mayor Drajat.
Penyelidikan Mayor Drajat membawa kesamaan peristiwa Gunung Merapi enam ratus tahun yang lalu. Peristiwa tersebut tertulis dalam Literatur Mithologi yang dikarang oleh seorang Arkeolog cantik bernama Doktor Miranda.
Miranda bersama-sama Mayor Drajat mulai melakukan penyelidikan secara ilmiah. Ternyata bukan hanya Doktor Miranda dan Mayor Drajat yang tertarik kepada literatur-literatur kuno tersebut. Bhiksu Kung juga memakai bahan literatur yang sama.
Dari Bhiksu Kung, Mayor Drajat memperoleh informasi bahwa ada bagian-bagian sastra yang dihilangkan oleh Dokter Miranda sebagai penyadur, yaitu bagian mengenai gadis dengan tanda dikakinya sebagai wanita korban terakhir Rah Tengker.
Rainendra dengan kekuasaannya berhasil membuat Miranda tertarik. Apalagi dengan adanya Sinta, putri Rainendra.
Vinni, sahabat Miranda, adalah salah satu korban Rainendra. Vinni terpikat pada Rainendra. Rainendra menanggapi, karena terlalu bernafsu ingin mendapatkan korbannya, Rainendra tidak menyadari bahwa Vinni adalah seorang wanita yang pada kodratnya laki-laki.
Rainendra mempunyai seorang istri yang mengalami gangguan mental dan untuk beberapa waktu dirawat di rumah sakit. Suatu hari ia mengamuk melihat kalung lukisan seorang Bhiksu yang menggambarkan kesamaan antara Rainendra dan Rah Tengker.
Sementara itu Rainendra terus mencari gadis dengan tanda khusus tersebut untuk dijadikan korban terakhir sebelum kekuatannya sampai pada puncaknya. Para anak buahnya mengerahkan kekuatan. Bahkan untuk menutupi jejak dari pihak kepolisian mereka mempersiapkan seseorang yang mirip dengan ciri-ciri Rah Tengker.
Mayor Drajat berhasil membekuk tokoh yang mirip Rah Tengker tersebut, tapi ia tidak yakin semudah itu sang pembunuh tertangkap. Tetapi hal itu untuk sementara waktu dapat memberikan alibi yang kuat bagi Reinendra dan menenangkan masyarakat yang resah. Sementara itu tokoh yang mirip Rah tersebut, mengamuk di penjara dan merubuhkan beberapa anggota polisi dan kemudian tumbang ditembus timah panas.
Rainendra sendiri semakin yakin bahwa Miranda adalah gadis yang mempunyai tanda khusus tersebut. Maka dia-pun mulai mengadakan persiapan upacara ritual untuk melakukan persembahan terakhirnya. Dengan bantuan anaknya Sinta yang ber-ulang tahun, akhirnya Miranda berhasil dibujuk untuk datang.
Sementara itu Bhiksu berhasil memberikan keyakinan kepada Kung. Bhiksu mengatakan bahwa iblis tidak bisa dikalahkan dengan dendam dan amarah, tetapi dengan kesucian dan tujuan. Kung-pun bersatu dengan jati dirinya, Wirabhumi. Kekuatan alam juga bersatu dengan ksatria sejati ini.
Di lain pihak, Mayor Drajat berhasil mengepung tempat Rainendra, namun pertahanan yang sedemikian rupa dari pengawal Rainendra tidak mudah untuk ditembus. Dengan dibantu oleh Kung dan Bhiksu, Mayor Drajat berhasil menembus tempat Rainendra. Terjadi pertempuran antara Kung dan Rainendra sebagaimana pernah terjadi enam ratus tahun yang lalu di puncak Gunung Merapi. Rainendra tidak menyadari bahwa kekuatannya belum sempurna, hal itu dikarenakan salah satu korbannya yang tidak sesuai yaitu Vinni, sang wanita yang terlahir sebagai pria. Rainendra kalah ditangan Kung. Tetapi sebelum menemui ajalnya, Rainendra alias Rah Tengker berhasil membawa sang Bhiksu hancur bersamanya. Dan sebagaimana lahar Gunung Merapi dahulu menyelamatkan ksatria Wirabhumi.
Kung dan Miranda bersatu kembali sebagai reinkarnasi dari Wirabhuni dan Dewi Manik Maya. Mayor Drajat berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai tersebut.
Sedangan Bhiksu berhasil menuntaskan tugasnya sebagai pelindung kebenaran dan menyatu dengan alam semesta.
Kalung peninggalan Rah lenyap. Kalung tersebut dapat memberikan pengaruh buruk yang siap memberikan pengaruh jahat bagi siapapun yang memakainya sampai Rah Tengker menitis kembali.
DIRECTOR
Dede Yusuf
CINEMATOGRAPHY
Antoni Depari, Partogi Simatupang
MUSIC
Dwiki Dharmawan
CAST
Dede Yusuf, Adjie Pangestu,
Natalie Widyanti, Azrul Zulmi,
Adipura
SCREENING FORMAT
Seluloid 35mm
RATIO
1:1.85
PRODUCTION YEAR
2000
DURATION
112 minutes
Use a Facebook account to add a comment, subject to Facebook's Terms of Service and Privacy Policy. Your Facebook name, photo & other personal information you make public on Facebook will appear with your comment, and may be used on Starvision's media platforms. Learn more.